Tercukupinya kebutuhan gizi pada anak-anak Indonesia dan overfeeding/kelebihan asupan menyebabkan jumlah anak yang mengalami kegemukkan/overweight/obesitas meningkat. Anak-anak yang obesitas selain mengalami masalah psikis (tidak percaya diri ) juga mengalami masalah kesehatan. Dalam masalah kesehatan yang berkaitan dengan khitan pada anak obesitas, seringkali orang tua kecewa dan sangat khawatir “ditolak” oleh dokter untuk mengkhitan anaknya dengan alasan penis anaknya terpendam oleh timbunan lemak. Dokter umum atau mantri sunat biasanya akan langsung menolak bila anak yang akan disunat kegemukan. seringkali, penis anak yang obesitas tidak muncul. Dalam dunia medis, kondisi demikian disebut burried penis atau penis terpendam.
Kondisi penis anak yang mengalami burried penis mirip anak yang mengalami micropenis. Keduanya memang serupa dan sama-sama menjadi problem saat akan disunat. Namun, burried penis dan micropenis merupakan dua masalah berbeda. Anak yang mengalami burried penis hampir selalu bertubuh gemuk dimana penis tampak kecil, atau bahkan tidak muncul, karena tertutup lapisan lemak di perut bagian bawah. Penyebabnya adalah timbunan lapisan lemak di perut bagian bawah/pubis akibat obesitas menyebabkan penis tenggelam kedalam.
Micropenis adalah kondisi penis memiliki ukuran yang memang di bawah rata-rata (lebih kecil), sedangkan burried penis ukuran penis normal, hanya tertutup lapisan lemak di bawah perut. Micropenis dapat disebabkan beberapa hal diantaranya faktor hormonal semenjak anak masih dalam kandungan tanpa dibarengi kelainan struktur penis. Micropenis bisa dialami anak yang gemuk dan kurus.
Anak yang obesitas Jika dikhitan, masalah yang sering terjadi ialah kulup kembali muncul karena batang penis terpendam, saat dewasa dimana kulup yang tertutup kembali menimbulkan gesekan yang bisa membuat penis lecet saat berhubungan seks. Selain itu, bagian kulup yang tertutup akan memudahkan terjadinya penumpukan kotoran (smegma). Smegma jadi lahan subur berkembangbiaknya bakteri dan lebih berisiko menularkan penyakit hubungan seksual
Biasanya dokter akan menganjurkan untuk terapi pembatasan diet atau terapi hormon. Tidak sedikit orang tua akhirnya memutuskan menunda khitan pada anaknya yang obesitas dengan mengikuti saran dokter untuk terapi pembatasan diet. Pembatasan diet ini butuh kesabaran orang tua karena mengubah kebiasaan diet anak sangat sulit yang akhirnya orang tua menyerah melanjutkan terapi diet anaknya. Kalaupun pilihannya dengan terapi hormon, sebagian orang tua takut dengan efek terapi ini dan juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Keadaan diatas membuat stres para orang tua yang mempunyai anak obesitas.
Di sejumlah klinik sunat dan rumah sakit, anak gemuk diberi terapi hormon agar bisa disunat. Terapi pemberian hormon testosteron itu bertujuan memperbesar dan memperpanjang penis sehingga mudah disunat. bagi anak dengan problem micropenis, terapi hormon itu memang diperlukan. Namun, bagi anak dengan masalah penis terpendam, terapi itu harus dipertimbangkan benar-benar. Pasalnya, terapi itu memiliki beberapa efek samping antara lain anak akan mengalami pubertas dini. Hal itu bisa menimbulkan dampak psikologis yang tidak baik, terapi hormon juga membutuhkan waktu dan dengan biaya cukup besar dan kadang dibutuhkan beberapa kali terapi.
Sebenarnya anak dengan burried penis bisa disunat tanpa didahului dengan terapi hormon dan diet. Caranya khusus. Cara khusus itu tidak punya sebutan spesifik, tetapi yang membedakan dengan sunat biasa antara lain pada teknik pembiusan, sayatan, jahitan, dan simpul bedah.
Tidak ada persiapan khusus pada sunat untuk gemuk ini. Yang pertama hanya perlu menekan perut bawah atau pubis sampai penis muncul. Pembiusan dilakukan pada saraf utama dan infiltrasi di sekitar kulit. Jarum yang digunakan dipilih yang sekecil mungkin. Untuk penyayatan, pada teknik sunat biasa kulup disayat dan dipotong dengan cara tertentu dengan memperhatikan agar luka tetap tertahan oleh kepala penis.
Untuk penjahitan, untuk anak gemuk kulit dijahit melingkar. Karena itu, dipilih benang yang berukuran kecil dan kuat. diharapkan kulit penis tidak akan menutup membentuk kulup kembali. Waktu penyembuhannya sama seperti sunat biasa, sekitar dua minggu.
Teknik khitan diatas dapat disempurnakan dengan pengunaan gunting bipolar dimana kulup tidak disayat/dipotong dengan pisau/gunting bedah (terjadi perdarahan), tetapi dikeringkan dulu baru di gunting dengan alat khusus sehingga luka langsung kering dengan minimal perdarahan. Teknologi alat kedokteran gunting bipolar ini menjawab kegelisahan para orang tua yang mau mengkhitankan anaknya yang obesitas tanpa harus menjalani terapi pembatasan diet atau terapi hormon serta ingin seminimal mungkin ada darah yang keluar. Teknologi gunting bipolar selama ini digunakan di rumah sakit untuk operasi/pembedahan khusus dan minimal invansive/laparaskopi, bedah otak, transplant dan robotic surgery.
Metode gunting bipolar yang mengabungkan keunggulan metode konvensional (presisi dan risiko lebih ringan) dan keunggulan metode cauter/laser (luka kering/minimal perdarahan) serta mampu mengatasi khitan dengan berbagai penyulit. Dibandingkan dengan prosedur dengan teknik konvensional yang membutuhkan waktu lama, penggunaan guntung bipolar sangat mempersingkat waktu sunat pada anak gemuk dari 30-40 menit menjadi 15-20 menit, hal ini akibat minimnya perdarahan sehingga lapang pandang tindakan bedah menjadi jelas. Dengan segala keunggulannya , sunat dengan metode Bipolar Tech semakin membuat para orang tua yakin bahwa metode gunting bipolar inilah salah satu pilihan yang tepat untuk mengkhitan anaknya yang obesitas. Statistik di klinik kami sekitar 30% pasien yang disunat adalah anak gemuk, sebagian merupakan rujukan dari klinik-klinik lain yang tidak mampu melayani prosedur sunat pada anak obesitas. (Sumber: Sunatan.com)
0 Komentar
Punya pertanyaan seputar sunat? Silahkan berkomentar..